Senin, 21 Juni 2010

Buku Anak Islam

Buku anak muslim sekarang banyak dicari. Entah karena kesadaran para orang tua muda akan Islam, atau hanya trend, saya tidak tahu, belum bikin survey sih. Tapi ini bisa terlihat dari maraknya buku-buku untuk anak muslim yang semakin hari semakin banyak pilihan.
Bagi orang tua tentu harus semakin cerdas dalam memilih buku mana yang memang pantas untuk dikoleksi di rumah.

Buku adalah jendela ilmu, itu kata peribahasa. Maka barang siapa menguasai buku maka ia memiliki akses yang besar untuk menguasai dunia. Hehe .. tapi jangan salah, bukan dengan menjadi kutu buku, walau bukan juga gak mungkin menguasai dunia dengan menjadi kutu buku. Kalau boleh saya terjemahkan dengan bebas adalah, barang siapa menguasai informasi maka dialah penguasa dunia, karena jaman sekarang adalah jaman nya informasi. tertinggal sedikit saja informasi maka kita bisa ketinggalan kemajuan yang besar. Salah satu buktinya adalah dunia internet yang berkononasi erat dengan informasi.

Kembali ke buku. Saya kira banyak orang tua yang akan lebih merasa tenang jika menyerahkan buku pada anaknya, dari pada menyerahkan internet. Ini sudah jelas. Informasi dalam buku bisa lebih terjamin mutunya. Biasanya penerbit tidak akan sembarangan menerbitkan buku bila buku tersebut tidak berbobot,dan sebagai pembeli kita bisa menyeleksi dulu buku yang seperti apa yang akan kita berikan pada anak kita. Sedangkan di internet, kita sering melihat bahwa informasi yang ada selain sangat banyak, tapi kualitasnya belum tentu terjami. Ada yang asal, ada yang pemula (seperti saya ini, :D), namun banyak juga yang berbobot. Tapi bagi anak tentu hal ini sulit untuk membedakannya, anak mungkin akan mengonsumsinya tanpa saringan. belum lagi dunia internet dunia yang bebas, segala jenis informasi ada di dalamnya. Jadi dalam hal keamanan informasi, tetap buku lebih unggul dari teknologi saat ini.

Kembali ke buku anak muslim yang semakin marak sekarang ini. Buku anak muslim diterbitkan tentu dengan tujuan yang sangat baik, yaitu memberikan informasi tentang Islam sedini mungkin. Kita tahu semakin muda anak mengenal Islam maka akan semakin baik bagi perkembangan keimanannya di masa yang akan datang. Salah satu usaha orang tua untuk menyajikan informasi ini adalah dengan mengenalkan buku sedini mungkin pada anaknya, dan tentu saja isinya yang memang dapat menjadi landasan keimanan anak.

Untuk usia anak yang masih muda, sebut saja balita, maka informasi yang ingin kita sampaikan salah satu yang terpenting adalah tentang Tuhannya. Bagaimana kita mengenalkan Allah pada anak-anak.
Bagi yang sudah ahli, tentu tak ada kesulitan. Namun bagi kenyakan orang bagaimana?

Aku Sayang Allah adalah satu judul buku yang ada dalam paket Halo Balita, membantu para orang tua untuk mengenalkan Allah pada anak balita.

Minggu, 20 Juni 2010

Referensi Anak

Referensi anak, ya, anak juga membuthkan referensi, alias rujukan untuk semua hal yang ingin diketahuinya.
Jika kita melihat bagaimana hausnya anak terhadap informasi, tentu kita ingin memenuhi segala kebutuhan anak akan hal ini. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua hal yang ditanyakan anak dapat kita jawab. Kita butuh bantuan.
Di Indonesia,sesuai dengan budayanya yaitu budaya tutur, banyak orang tua yang masih bersaha (atau bahkan merasa cukup) dengan menjawab alakadarnya, semua harus dijawab, tapi kalau tidak tahu ya ... apa daya. Kita jarang berpikir bahwa ada buku-buku yang bisa dibaca anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Dan ustru dengan mengarahkan anak agar mencari jawaban pada buku ini adalah jawaban untuk mempertahankan bawaan anak yang selalu ingin tahu sekaligus memuaskan dahaga akan informasinya.
Bayangkan oleh Anda para orang tua, informasi yang harus diketahui anak semakin hari semakin banyak, kita tidak tahu sebanyak apa informasi yang berkembang di dunia ini. Tapi banyak hal yang harus diketahui anak agar mereka selalu berkembang.
Dan di abad informasi ini semua referensi terdokumentasikan sebagian besar dalam media tertulis, seperti buku. Lalu... jika anak kita tidak terbiasa, tidak cinta membaca lalu bagaimana?

Referensi anak pada saat ini mutlak dibutuhkan, pertama sebagai sarana bagi anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Kedua, sebagai sarana bagi orang tua untuk membiasakan dan mengajar anak mereka membaca.

Referensi Anak Seperti Apa?

Te
ntu saja referensi anak ini yang lebih mudah untuk dibiasakan pada anak adalah buku. Buku anak sekarang sudah banyak dan dirancang agar dapat dimengerti dengan mudah oleh anak-anak. Diantaranya, tulisan yang besar dengan menggunakan kata-kata yang sederhana yang sudah dikuasai anak sesuai usianya. Dengan kata-kata sederhana ini maka teks yang termuat dalam buku menjadi memiliki tingkat keterbacaan bagi anak-anak yang tinggi.

Gambar selalu menarik bagi siapa saja, apalagi dengan warna-warna yang menarik. Dan ini berlaku juga bagi anak-anak. anak-anak sangat menguasai gambar. Gambar dapat melukiska ribuan kata, dan gambar dapat menambahkan penjelasan sehingga anak-anak lebih bisa mengoptimalkan penyerapan informasi.

Khusus untuk anak-anak balita, dibutuhkan bahan pembuat buku yang aman dan kuat. Kita tahu anak-anak usai dibawah satu tahu suka sekali memasukkan benda-benda ke mulutnya. Demikian juga jika pada mereka kita sodorkan sebuah buku, maka mereka pun akan mengeksplorasinya, salah satunya, dengan memasukkannya ke dalam mulutnya. Ini justru membentuk sebagian besar orang tua yang menahan diri untuk membelikan anak bayi buku. Padahal di awal-awal perkembangan buku dapat dikenalkan sebagai sumber referensi.

Anak tetap diijinkan untuk memasukkan buku ini ke mulutnya, karena ini adalah salah satu alat bagi mereka untuk mengetahui dunianya. Makanya belilah buku yang aman, bebas racun, dan kuat untuk dukulum anak. Sekarang sudah banyak buku yang dirancang untuk anak-anak balita ini, agar orang tua tetap dapat membiasakan membaca, sekaligus membiarkan anak membuka-buka buku ini karena memang aman, dan dijamin tidak cepat rusak.

Silakan lihat Halo Balita., sebagai contoh. Buku ini terbuat dari bahan-bahan yang aman untuk dikulum anak, dan akan awet karena tidak mudah untuk dilipat atau sobek, selain isinya memang sesuai dengan anak usia balita ini.

Dengan adanya buku-buku khusus untuk balita maka orang tua zaman sekarang sudah dapat membiasakan anak dengan buku, dan tidak takut rusak, atau sia-sia membelikan buku untuk anak balitanya.

Mengapa sekecil itu dikenalkan buku

Kita kadang merasa bahwa mengajarkan anak membaca itu adalah mengajarkan anak mengenal huruf, kemudian kata, paragraf, dan seterusnya. Padahal yang paling penting sebenarnya adalah menanamkan pada anak rasa cinta dan butuh untuk membaca. Bila rasa cinta akan membaca ini terbentuk maka biasanya anak akan lebih cepat menguasai keterampilan membaca.

Menanamkan rasa cinta pada membaca, pertama-tama adalah model. Orang tua yang cinta membaca biasanya melahirkan anak-anak yang cinta membaca pula. Oleh karena itu tunjukkanlah sering-sering bahwa kita menikmati membaca.

Tunjukkan juga pada anak bahwa membaca adalah sesuatu yang menyenangkan. Ini dapat Anda lakukan dengan membacakan buku-buku kepada balita Anda, sambil menggendongnya, sambil bercanda dan mengkondisikan anak pada suatu yang menyenangkan, sehingga anak akan mengasosiaikan membaca dengan seuatu yang menyenangkan. Bacakanlah cerita sebelum mereka tidu. Mereka merasakan kehangatan kasih sayang anda ketika anada membacakan cerita tersebut kepada mereka. Dan terbentuklah rasa cinta akan membaca.

Tunjukkan juga pada anak bahawa informasi dapat ditemukan di buku. Jadi jika anak anda bertanya tentang sesuai, walau pun Anda tahu jawabannya, biasakanlah untuk mengajak mereka menemukan jawabannya dari buku. Dari sini terbentuklah sebuah simpulan bahwa buku adalah gudangnya informasi.


Sabtu, 09 Januari 2010

Panduan Halo Balita (Jilid Value)

11 Jilid VALUE

Jilid-jilid pada kelompok value ini, berisi cerita-cerita yang mendorong anak untuk menginternalisasi nilai moral, seperti menghormati orang tua, menyayangi sesama, sikap sabar dan sopan santun.

Aku Anak Pemberani

Aku Anak Pemberani

Aku Anak Pemberani

Tujuan :

  • Melatih anak mampu mengatasi situasi yang dianggap menakutkan

Isi :

  • Anak berani melakukan hal yang baik.
  • Anak malu melakukan sesuatu yang tidak baik.

Resensi :

Awalnya Saliha adalah anak pemalu. Namun Saliha terus dipuji oleh Ibu, seperti ketika malu tidak punya baju baru ketika akan ke pesta ulang tahun Putri, temannya. Selain itu, Saliha selalu berusaha untuk memberanikan diri, ketika tidak tahu jalan, dan ketika menyanyi di pesta ulang tahun. Ketika Budi, temen Saliha menyembunyikan sandal Siti, Saliha dengan berani meminta Budi untuk mengembalikan sandal Siti. Budi menjadi malu dan meminta maaf. Hebat ! Sekarang, Saliha jadi anak pemberani.

Aku Belajar Membuang Sampah

Aku Belajar Membuang Sampah

Aku Belajar Membuang Sampah

Tujuan : Melatih anak membuang sampah pada tempatnya.

Isi :

  • Anak menyadari pentingnya kebersihan
  • Anak mengetahui akibat buruk tidak menjaga kebersihan.
  • Anak tahu cara membuang sampah.

Resensi :

Ibu memberi Sali tempat sampah yang sangat lucu dan bisa dijadikan teman oleh Sali. Nama nya Tongki. Kata Ibu, Tongki sangat senang jika diberi makan sampah. Sejak itu Sali rajin buang sampah di tempatnya.

Aku Sayang Teman

Aku Sayang Teman

Aku Sayang Teman

Tujuan : Mengenalkan kepada anak bagaimana bersikap dan menjalin hubungan dengan teman.

Isi:

  • Anak senang berbagi.
  • Anak memahami apa manfaatnya berbagi.
  • Anak mengetahui akibat tidak berbagi

Resensi :

Sali sedang menggambar bersama teman-temannya. Ketika Iwan dan Siti ingin meminjam pensil dan penghapus kepada Sali, Sali tidak mau meminjami. Akhirnya Iwan meminjam pensil ke Siti dan sebaliknya, Siti pinjam penghapus ke Iwan.

Selesai menggambar mereka bermain di lapangan dan hendak makan bekal mereka. Tanpa sengaja, bekal Sali kena bola sehingga tumpah. Siti dan Iwan merasa kasihan kemudian berbagi bekal kepada Sali. Sali jadi malu, dan berjanji untuk tidak pelit lagi.

Aku Sayang Bibi

Aku Sayang Bibi

Aku Sayang Bibi

Tujuan : Melatih anak untuk menghargai dan menghormati semua orang, termasuk pembantu yang bekerja di rumah.

Isi :

  • Anak menghormati orang-orang yang secara sosial sering dianggap rendah.

Resensi :

Sebelumnya Sali jika mememinta sesuatu ke Bibi selalu berteriak, dan selalu minta tolong Bibi setiap melakukan pekerjaan meskipun kecil. Suatu ketika Bibi pulang kampung untuk menjenguk Ayahnya yang sedang sakit. Sali melihat Ibu capek jika tidak ada Bibi, dan merasa kehilangan Bibi.

Ketika Bibi dating, Sali berjanji bersikap lebih baik, dan berusaha mengerjakan hal-hal kecil sendiri.

Aku Suka Berterima Kasih

Aku suka Berterima Kasih

Aku suka Berterima Kasih

Tujuan :

  • Melatih anak membiasakan untuk mengucapkan terima kasih apabila memperoleh sesuatu dari orang lain.

Isi:

  • Anak berterima kasih ketika mendapatkan sesuatu.
  • Anak menggunakan segala sesuatu dengan tepat.

Resensi :

Ibu mengajak Sali pergi ke pasar untuk beli mobil-mobilan baru. Sepanjang perjalanan, Sali belajar dari Ibu untuk selalu mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu oleh orang lain.

Aku Sayang Mio

Aku Sayang Mio

Aku Sayang Mio

Tujuan : Mengembangkan kepekaan anak untuk merawat binatang atau tumbuhan.

Isi :

  • Anak dapat menyayangi binatang.
  • Anak dapat menyayangi tumbuhan.
  • Anak mengetahui manfaat nyata dari menyayangi binatang dan tumbuhan.

Resensi :

Sali keheranan melihat tomat yang layu dan si Mio yang lesu. Ternyata Mio belum makan, dan si Tomat belum di siram dan diberi pupuk.

Setelah diberi makan, Mio jadi semangat, dan bebehari kemudian tomat berbuah dengan ranum.

Aku Sayang Keluargaku

Aku Sayang Keluargaku

Aku Sayang Keluargaku

Tujuan :

  • Mengenalkan anak kepada seluruh anggota keluarga besar.
  • Menumbuhkan rasa saying dan keakraban pada diri anak dengan semua anggota keluarga

Isi :

  • Mengenalkan anak kepada seluruh anggota keluarga besar.
  • Menumbuhkan rasa sayang dan keakraban pada keluarga.
  • Anak menyayangi adik, kakak, ibu, bapak, kakek, nenek, dan anggota keluarga yang lainnya.
  • Anak mengenal silsilah keluarga mereka.

Aku Anak Sabar

Aku anak Sabar

Aku anak Sabar

Tujuan:

  • Melatih anak untuk sabar ketika menginginkan sesuatu sehingga keinginannya tidak selalu harus dipenuhi.
  • Melatih anak untuk sabar ketika mendapat kesulitan/hambatan sehingga ia tidak cepat marah atau sedih.

Isi :

  • Anak tidak marah menghadapi kenyataan yang mengecewakannya.

Resensi :

Anak-anak pada umumnya jika meminta sesuatu minta langsung dipenuhi. Seperti suatu ketika Saliha minta dibelikan buku kepada Ibu. Ibu minta Saliha untuk sabar menunggu Ayah dengan cara bermain puzzle dulu. Tetapi ketika menemui kesulitan menyusun puzzle, Saliha jadi marah-marah. Setelah diredakan rasa marahnya, Saliha berhasil menyelesaikan puzzlenya, bertepatan Ayah pulang …

Aku Suka Menabung

Aku Suka Menabung

Aku Suka Menabung

Tujuan : Melatih anak untuk mengelola uangnya secara bertanggung jawab.

Isi :

  • Anak mulai membiasakan diri menabung.
  • Anak tahu manfaat menabung.

Resensi :

Saliha ingin beli buku. Tapi, kata Ibu, sebaiknya Saliha nabung dulu. Ibu pun member celengan kodok untuk Saliha. Namun, oo…. Ow ! Si Kodok tidak pernah penuh ! Sebab, uang yang diberikan oleh Ibu, sering Saliha pakai untuk beli jajanan. Kalau begitu, Saliha jadi beli buku tidak, ya ?

Aku Anak Jujur

Aku Anak Jujur

Aku Anak Jujur

Tujuan : Membiasakan anak untuk mengatakan kebenaran.

Isi :

  • Anak tidak berkata bohong
  • Anak belajar bertanggung jawab terhadap semua yang mereka lakukan

Resensi :

Saliha memecahkan gelas Ibu, tapi tidak bilang karena takut Ibu marah. Ibu mencari gelasnya dan menemukan di tempat sampah dalam keadaan pecah. Ibu bilang ke Saliha untuk tidak usah takut untuk jujur, karena Ibu tidak akan marah. Sali lega karena Ibu tidak marah, dan berjanji akan jujur.

Aku Anak Santun

Aku Anak Santun

Aku Anak Santun

Isi:

  • Anak bersikap santun saat bersama teman teman-temannya atau saat bersama orang lain.
  • Anak tidak segan meminta maaf jika melakukan kesalahan.
  • Anak tidak segan mengucapkan salam saat bertamu ke rumah orang lain.

Panduan Halo Balita (Jilid Spiritual)

5 Jilid SPIRITUAL

Jilid – jilid yang dikelompokkan ke dalam kelompok spiritual ini, berisi cerita-cerita yang membantu anak mengenal nilai-nilai dasar agama serta praktik-praktik ibadah.

Aku Sayang Allah

Aku Sayang Allah

Aku Sayang Allah

Tujuan :

  • Mengenalkan anak kepada Allah, Pencipta alam Semesta.
  • Menumbuhkan rasa sayang kepada Allah dalam diri anak.

Isi :

  • Anak merasa bahwa Allah adalah Pencipta dirinya serta alam semesta.
  • Anak menyadari bahwa Allah ada dalam kehidupan sehari-hari.

Resensi :

Sali jalan-jalan ke kebun binatang bersama Ayah dan Ibu. Ketika melihat Jerapah yang lehernya panjang ibu mengucap “Subhanallah”. Sali yang lucu berkata kepada ibunya :”Bu, kalau melihat jerapah bilang Subhanallah ya?”.. Ibu menjelaskan penggunaan kalimat Subhanallah. Tak lama kemudian Sali langsung mengucapkan kalimat Subhanallah ketika melihat Gajah yang besar.

Ayah dan Ibu mengajarkan kepada Sali penggunaan kalimat “Innalillahi” ketika balon Sali lepas, kalimat “Masya Allah” ketika Sali jatuh karena kurang hati-hati, “Astaghfirullah” ketika lupa, “Alhamdulillah” ketika berhasil mengejar balon yang lepas, dan “InsyaAllah” ketika berjanji untuk ke kebun binatang lagi.

Aku Sayang Rasulullah

Aku Sayang Rasul

Aku Sayang Rasul

Tujuan :

  • Mengenalkan kepada anak tentang Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah.
  • Menumbuhkan perasaan pada diri anak, untuk memandang Rasulullah adalah sosok panutan.
  • Melatih anak menerapkan sikap Rasul di kehidupan sehari-hari

Isi :

  • Anak merasa bahwa sosok Rasul adalah panutannya.
  • Anak menyadari bahwa Allah ada dalam kehidupan sehari-hari.

Resensi :

Saliha sedang belajar untuk meniru akhlak Rasullullah dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari akhlak ketika akan makan, ketika akan tidur, ketika akan mandi, ketika bercermin dan ketika berpakaian.

Aku Bisa Wudhu dan Shalat

Aku Bisa Wudhu dan Sholat

Aku Bisa Wudhu dan Sholat

Tujuan : Mengenalkan kepada anak gerakan wudhu dan sholat.

Isi :

  • Anak senang melakukan shalat dan wudhu
  • Anak tahu praktik dasar sholat dan wudhu

Resensi :

Pagi hari, Sali enggan bangun karena udara terasa dingin. Tapi akhirnya mau bangun setelah akan diajak jalan-jalan oleh ibu. Sali wudhu bersama mio, dan dilanjutkan sholat berjamaah bersama Ibu dan Ayah. Selama sholat ada kelucuan Sali yang sering bicara dengan Mio. Selesai sholat, Ayah dan ibu memberi pujian dan pengarahan agar Sali tidak bicara ketika Sholat.

Aku Belajar Puasa

Aku Belajar Puasa

Aku Belajar Puasa

Tujuan : Melatih dan mempersiapkan anak untuk dapat berpuasa.

Isi :

  • Anak mau belajar puasa
  • Anak senang melakukan puasa
  • Anak memahami arti sederhana dari puasa

Resensi :

Sali sedang berlatih puasa. Ketika sholat dhuhur, Sali tertidur ketika sedang sujud. Lucu sekali melihat gambar Sali yang tertidur sambil sujud yang kemudian karena Mio keheranan lalu menarik-narik Sali. Ketika bangun ternyata sudah masuk Ashar, dan akhirnya Sali bisa puasa penuh. Senang nyaa …..

Aku Cantik Pake Jilbab

Aku Cantik Pakai Jilbab

Aku Cantik Pakai Jilbab

Tujuan : Mengenalkan dan membiasakan anak untuk berpakaian dengan jilbab

Isi :

  • Anak merasa senang memakai jilbab
  • Anak mengetahui manfaat nyata memakai jilbab

Resensi :

Saliha yang imut akan pergi jalan-jalan. Awalnya Saliha tidak ingin pakai jilbab karena takut kegerahan. Ibu dengan bijak menjelaskan manfaat memakai jilbab. Akhirnya Saliha punya ide hebat untuk memakai jilbab kombinasi topi kelinci. Cantik Sekali .

Panduan Halo Balita ( Jilid Self Help )

9 Jilid SELF HELP

Jilid-jilid yang dikelompokkan ke dalam kelompok self help ini, berisi cerita-cerita yang membantu anak untuk mempelajari keterampilan dasar, membentuk kebiasaan-kebiasaan, serta mendorong sikap mandiri.

Aku Bisa Makan Sendiri

Aku Bisa Makan Sendiri

Aku Bisa Makan Sendiri

Tujuan : Melatih anak untuk menyenangi dan mampu makan sendiri dengan berbagai macam makanan.

Isi :

  • Anak bisa makan sendiri.
  • Anak tahu tata cara makan.
  • Anak mengenal alat-alat makan dan cara penggunaannya.
  • Anak menghargai makananan

Resensi :

Ibu mengajak Sali untuk makan siang, tapi kali ini tidak disuapin, melainkan makan sendiri. Awalnya Sali bilang tidak bisa, tapi Ibu memberi semangat Sali. Selama proses makan, ada-ada saja tingkah Sali, mulai dari membuat nasi berceceran, makan sambil bicara, meniup minuman, melampar ikan, membuat suara di piring sampai tidak mau makan sayur. Ibu mengarahkan Sali dengan kata-kata yang sangat bijak, tanpa kata larangan, sehingga akhirnya Sali semangat makan sendiri.

Aku Bisa Mandi Sendiri

Aku Bisa Mandi Sendiri

Aku Bisa Mandi Sendiri

Tujuan : Melatih anak untuk menyenangi dan mampu mandi sendiri.

Isi :

  • Anak menganggap mandi sebagai kegiatan yang menyenangkan.
  • Anak bisa mandi sendiri.
  • Anak tau tata cara mandi.
  • Anak mengenal alat2 mandi dan cara penggunaannya.
  • Anak mau menggosok gigi.

Resensi :

Sali sedang belajar mandi sendiri. Sambil mandi, Sali bermain jadi Tarzan, bermain paus menyelam, jadi pelaut dan juga jadi monster. Wah seruuu ..!!! Mandinya jadi menyenangkan.

Aku Bisa Pakai Baju Sendiri

Aku Bisa Pakai Baju Sendiri

Aku Bisa Pakai Baju Sendiri

Tujuan :

  • Anak dapat memakai baju tanpa dibantu orang lain
  • Anak terdorong untuk bisa dan mau memakai baju sendiri
  • Anak terdorong untuk bisa dan mau memakai sepatu sendiri
  • Anak tahu cara memakai baju dan sepatu sendiri

Isi :

  • Anak mau memakai pakaian sendiri
  • Anak mengenal tata cara mengenakan pakaian

Resensi :

Kali ini Sali sedang belajar memakai baju sendiri. Wah, bajunya nyangkut di telinga, kancingnya susah dibuka, sepatunya kebalik …

Tapi, WOW ! Alhamdulillah semua beres. Sali sekarang bisa pakai baju dan sepatu sendiri.

Aku Berani Tidur Sendiri

Aku Berani Tidur Sendiri

Aku Berani Tidur Sendiri

Tujuan :

  • Mengajarkan kepada anak bahwa tidur merupakan kegiatan yang menyenangkan, bukan terpaksa.
  • Mengajarkan kepada anak untuk melakukan aktifitas pendukung sebelum tidur, seperti cuci kaki, cuci tangan, dan gosok gigi.
  • Melatih anak untuk berani tidur sendiri.

Isi :

  • Anak menganggap tidur sebagai kegiatan yang menyenangkan.
  • Anak mau tidur sendiri.
  • Anak tidak takut tidur di kamar yang gelap.
  • Anak mau bangun pagi.
  • Anak mau merapikan tempat tidur.

Resensi :

Sali sedang asyik main kapal ketika Ibu mengajak untuk berpetualang menjadi pilot di kamar. Sebelum terbang, pilotnya diajak cuci tangan, cuci kaki dan berdoa. Beberapa saat kemudian, kapal sudah terbang jauuuhh, Sali sudah tertidur lelap .. 

Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri

Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri

Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri

Tujuan :

  • Melatih anak untuk selalu mengembalikan barang atau mainannya ke tempat semula setelah dipakai.
  • Membiasakan anak hidup rapi.

Isi :

  • Anak menghargai mainan yang mereka miliki.
  • Anak dapat merapikan mainan mereka

Resensi :

Selesai bermain, Ayah mengajak Sali untuk bermain sandiwara. Ayah berperan jadi si Ahli Beres-beres, sambil berdandan layaknya badut. Tak lama, Sali dan Ayah terlibat dalam permainan seru merapikan mainan.

Aku Suka Buku

Aku Suka Buku

Aku Suka Buku

Tujuan :

  • Menanamkan kecintaan anak pada ilmu pengetahuan.
  • Menumbuhkan kebiasaan gemar membaca kepada anak.
  • Mengmbangkan kemampuan bahasa, termasuk pengayaan kosakata.

Isi :

  • Anak menyenangi buku
  • Anak bisa menjaga buku agar tidak rusak

Resensi:

Sali senang sekali dibacakan cerita oleh Ibu, Ayah dan Kakek. Mereka sering membacakan cerita tentang Pahlawan, tentang dunia, tentang dinosaurus dan lainnya. Sali belajar merawat bukunya, dan merapikan kembali jika sudah selesai membaca.

Aku Selalu Hati-hati

Aku Selalu Hati-hati

Aku Selalu Hati-hati

Tujuan : Melatih anak agar tidak bertindak ceroboh dan memahami akibatnya jika anak bertindak ceroboh.

Isi :

  • Anak mengenal benda-benda yang membahayakan mereka
  • Anak bisa melindungi diri dari benda yang membahayakan mereka tanpa ditakut-takuti

Resensi :

Sali awalnya suka mainan pisau dan api, padahal berbahaya. Tapi itu dulu, sekarang Sali lebih hati-hati, karena Sali tahu apa akibatnya suka mainan pisau, api dan mainan listrik.

Aku Senang Keliling Kota

Aku Senang Keliling Kota

Aku Senang Keliling Kota

Tujuan :

  • Melatih anak berperilaku sesuai aturan lalu lintas (naik angkutan umum atau sebagai pejalan kaki)
  • Melatih anak berperilaku sesuai aturan di tempat perbelanjaan.

Isi:

  • Anak dapat mengenal berbagai alat atau rambu-rambu yang ditemukan di luar rumah.
  • Anak dapat menyikapi dengan tepat ketika menemui alat atau rambu lalu lintas tersebut.

Resensi :

Saliha diajak Ibu ke Supermaket naik Bus. Saliha duduk di dekat jendela , melihat pohon-pohon yang katanya sedang berlarian, sambil menghirup udara segar. Di Supermarket, karena keasyikan melihat mainan Saliha terpisah dengan Ibu. Saliha tidak malu bertanya kepada petugas yang kemudian memanggil Ibu melalui pengeras suara. Saliha senang sekali bias bertemu dengan Ibu, dan berjanji tidak akan jauh-jauh dari Ibu.

Aku Berani ke Dokter

Aku Berani ke Dokter

Aku Berani ke Dokter

Isi :

  • Anak tidak takut ke dokter.
  • Anak berani minum obat.

Halo Balita

Masa balita adalah masa keemasan . Masa ini merupakan waktu ideal untuk mempelajari keterampilan dasar, membentuk kebiasaan-kebiasaan, serta memperoleh konsep dasar yang berpengaruh pada masa kehidupan selanjutnya.

Paket buku Halo Balita membantu anak Anda menjalani masa keemasan tersebut.

Petunjuk untuk orangtua memberikan gambaran tentang tujuan dari cerita yang akan disampaikan pada buku ini. Pada bagian ini, juga disajikan tips-tips praktis untuk orangtua yang dapat diterapkan dalam melakukan pendampingan kepada anak sesuai dengan tema yang disampaikan.

Halaman interaktif menyediakan bagian yang bisa dibuka-tutup. Mengajak anak berinteraksi dengan buku, serta membantu menguatkan kesan anak terhadap cerita yang disampaikan.

Setiap halaman dirancang agar anak mudah menangkap informasi yang disampaikan. Cerita disampaikan dengan kalimat-kalimat pendek dan pemilihan kata yang sederhana . Gambar ditampilkan dalam bentuk dan warna yang nyaman untuk anak-anak.

Dus kemasan bisa dipergunakan sebagai panggung boneka. Permainan boneka ini merupakan bagian dari proses penguatan kesan anak terhadap cerita yang disampaikan.

9 Jilid SELF HELP

Jilid-jilid yang dikelompokkan ke dalam kelompok self help ini, berisi cerita-cerita yang membantu anak untuk mempelajari keterampilan dasar, membentuk kebiasaan-kebiasaan, serta mendorong sikap mandiri.

Aku Bisa Makan Sendiri

Aku Bisa Mandi Sendiri

Aku Bisa Pakai Baju Sendiri

Aku Berani Tidur Sendiri

Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri

Aku Suka Buku

Aku Selalu Hati-hati

Aku Berani ke Dokter

Aku Senang Keliling Kota

5 Jilid SPIRITUAL

Topik ini melatih anak melakukan aktivitas yang merupakan pengembangan awal keyakinannya dalam kehidupan beragama, membantu anak mengenal nilai-nilai dasar agama serta praktik-praktik ibadah.

Aku Sayang Allah

Aku Sayang Rasulullah

Aku Bisa Wudhu dan Shalat

Aku Belajar Puasa

Aku Cantik Pake Jilbab

11 Jilid VALUE

Jilid-jilid pada kelompok value ini, berisi cerita-cerita yang mendorong anak untuk menginternalisasi nilai moral, seperti menghormati orang tua, menyayangi sesama, sikap sabar dan sopan santun.

Aku Suka Menabung

Aku Anak Jujur

Aku Anak Pemberani

Aku Belajar Membuang Sampah

Aku Sayang Teman

Aku Sayang Bibi

Aku Anak Santun

Aku Sayang Keluargaku

Aku Anak Sabar

Aku Suka Berterima Kasih

Aku Sayang Mio

+ 1 Jilid Panduan Untuk Orangtua

Petunjuk penggunaan buku Halo Balita . Informasi penting tentang dunia balita. Tips-tips praktis seputar keayahbundaan.

Halo Balita terdiri dari:

Terdiri dari : 25 Jilid + 1 Jilid Panduan Untuk Orang Tua
Bonus : 3 buah Boneka Tangan

Ukuran :18 x 16. Hardcover. Kertas Isi Dupleks Tebal

Harga: Rp. 1.540.000,00
Untuk Cash keras dapat discount 10%,
Jadi Anda hanya membayar Rp. 1.386.000,00

Ensiklopedi Bocah Muslim

Ensiklopedi Bocah Muslim adalah buku referensial anak muslim Indonesia yang pertama.

Menyajikan dasar-dasar pengetahuan yang paling dibutuhkan anak pada awal masa perkenalannya dengan dunia ilmu pengetahuan (Islam agamaku, Tubuhku, Indonesiaku, Masyarakat & Bangsa, Tokoh Idolaku, Sejarah, Seni, Mamalia, Burung & Serangga, Reftil & Ampibi, Tumbuhan, Bumi kita, Alam semesta, Sains, Teknologi).

Elemen-elemennya dirancang untuk mengembangkan 9 kecerdasan anak (Kinestetik, Linguistik, Matematis logis, Spasial, Visual, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Musikal).

Materi disampaikan melalui kerangka tauhid (memandang sains dan agama bukan sesuatu yang terpisah). Dirancang khusus untuk mengembangkan IQ, EQ dan SQ.

“Melalui ensiklopedi ini, Anda akan melihat lebih dekat keagungan dan keindahan Allah SWT.” (Harun Yahya, cendekiawan muslim dari Turki)”

“Buku ini merupakan terobosan penting untuk meningkatkan wawasan anak-anak Muslim, orang tua, dan pendidik di bidang ilmu pengetahuan umum serta agama secara terpadu. Bahasanya mendorong anak-anak bersikap kritis, kreatif, inovatif. Pembaca juga diajak belajar dengan cepat, terarah, dan tidak membosankan.” (KH. Dr. Miftah Faridl)

Mengapa Ensiklopedi Bocah Muslim Penting untuk Anak Anda?

  • Tema yang luas mencakup Al-Islam, manusia, kehidupan masyarakat, sejarah, seni, dunia binatang dan ekosistem, geografi, geologi, astronomi, sains, dan teknologi. Bahasa bertutur yang mudah dipahami dan tetap ilmiah.
  • Dilengkapi kutipan Ayat Al-Qur’an, Hadits Nabi, Kata Mutiara dan Do’a.
  • Kotak Aktivitas membantu anak lebih memahami materi yang disajikan. Berbagai jenis aktivitas sangat membantu melatih kecerdasan kinestetik (fisik) anak.
  • Kosakata menyajikan kamus mini tiga bahasa serta memperkenalkan istilah-istilah agama dan istilah teknis berbagai disiplin ilmu. Rubrik ini sangat membantu perkembangan kecerdasan linguistik anak.
  • Fasilitas Lacak atau indeks terusan membantu anak menghubungkan satu tema dengan tema yang lain. Rubrik ini melatih anak untuk mengelompokkan, membedakan, menghubungkan, dan berbagai kecakapan logis matematis lainnya.
  • Kisah-kisah memukau membantu menguatkan kesan anak terhadap materi yang disajikan. Kisah-kisah yang sarat pesan moral membantu meningkatkan kecerdasan intrapersonal dan interpersonal.
  • Data-data teknis yang lebih detil disajikan dalam Catatan Kecilku.
  • Informasi tambahan dan tips keayahbuandaan disajikan dalam rubrik khusus Untuk Ayah dan Ibuku.
  • Lebih dari 8.000 ilustrasi yang terdiri dari foto, gambar realis, kartun, dan vignet membantu mengasah kecerdasan visual/spasial anak. serta elemen-elemen lain yang membantu mengembangkan 9 jenis kecerdasan anak Anda.

Daftar Isi dan Arahan Materi :

  1. ISLAM AGAMAKU. Memberika pemahaman tentang Islam, sehingga anak menjadi yakin bahwa Islam layak dan wajib menjadi tuntunan hidupnya.
  2. TUBUHKU. Anak mampu mengenali dirinya, baik dari segi fisik, mekanisme kerja tubuh, kejiwaan dan tujuan penciptaannya.
  3. INDONESIAKU. Anak mengenal lingkungan negeri tempat tinggalnya.
  4. MASYARAKAT & BANGSA. Anak mampu mengenal dan memahami keragaman masyarakat dan bangsa yang ada di dunia.
  5. TOKOH IDOLAKU. Anak mampu mengenal tokoh-tokoh muslim yang punya andil besar dalam sejarah peradaban umat manusia, dan agar tumbuh semangat melanjutkan perjuangan mereka.
  6. SEJARAH. Anak dapat mengambil pelajaran dari masa lalu.
  7. SENI. Mengenalkan pada anak tentang dunia seni.
  8. DUNIA BINATANG & MAMALIA. Anak dapat mengenal pengklasifikasian binatang, mengambil pelajaran dari kehidupan mereka, dan menumbuhkan sikap proporsional dalam memperlakukan binatang.
  9. BURUNG & SERANGGA. Anak dapat mengenal pengklasifikasian binatang, mengambil pelajaran dari kehidupan mereka, dan menumbuhkan sikap proporsional dalam memperlakukan binatang.
  10. IKAN, REFTIL & AMPHIBI. Anak dapat mengenal pengklasifikasian binatang, mengambil pelajaran dari kehidupan mereka, dan menumbuhkan sikap proporsional dalam memperlakukan binatang.
  11. TUMBUHAN. Anak memahami fungsi tumbuhan dalam kehidupannya.
  12. BUMI KITA. Anak memahami bahwa kehidupan di dunia ini sangat tergantung pada sejauh mana manusia mampu merawat bumi.
  13. ALAM SEMESTA. Anak memahami bahwa dia hidup pada suatu alam yang maha luas, sehingga tidak merasa besar dan sombong.
  14. SAINS. Anak memahami keteraturan hukum alam sebagai sunatullah dan kemahakuasaan Allah.
  15. TEKNOLOGI. Anak memahami cara kerja suatu alat.

Keterangan :

  • Alur tema dari jilid 1 sampai 15 : alur dari mikrokosmos (diri manusia) menuju makrokosmos (sesuatu di luar manusia) dan diakhiri oleh teknologi sebagai alat bantu kehidupan manusia, dirancang demikian karena Islam memberi penekanan bahwa penemuan diri identik dengan penemuan kebenaran (Allah)
  • Inilah yang menjadikan Ensiklopedi Bocah Muslim berbeda dengan ensiklopedi “barat”, yang menempatkan keajaiban alam dan kekuatan teknologi sebagai sesuatu yang istimewa dan menempatkan tema kemanusiaan dan kemasyarakatan pada posisi sub ordinat.

“Mata anak adalah mata yang takjub memandang dunia, Ensiklopedi Bocah Muslim ini memberikan warna-warni sebagian keindahan itu.” (Dr. Karlina Leksono, ilmuwan)

Ensiklopedi Bocah Muslim ini baik untuk memenuhi rasa ingin tahu anak yang lebih besar pada pembacanya. Mudah-mudahan, buku ini dapat membangkitkan energi anak-anak muslim untuk menjadi manusia yang senantiasa belajar.” (Fajar Ardian, Peraih Medali Emas Olimpiade Fisika International Tingkat SMU ke 33)

“Buku ini membuat Tasya ingin terus membaca, soalnya isinya lengkap sih. Tasya yakin, teman-teman juga suka buku ini.” (Tasya, Artis)

MANFAAT KESELURUHAN ENSIKLOPEDI BOCAH MUSLIM :

  • Membantu anak memahami konsep dasar Islam dalam memandang berbagai aspek kehidupan
  • Merangsang rasa ingin tahu (kuriositas) dan suka membaca
  • Mengembangkan kemampuan anak dalam memahami nilai, norma dan tindakan-tindakan serta dampak-dampaknya
  • Membangun pengetahuan dasar yang kuat pada diri anak sehingga anak menjadi siap dan unggul
  • Membantu anak mengembangkan potensi berpikir yang integral (menyangkut sembilan kecerdasan)
Spesifikasi Buku

15 Jilid buku 44-56 Halaman per Jilid.

Sampul : Hardcover.
Kertas Isi Matpaper 120 gr.
Editor Ahli : KH. Miftah Faridl, DR. Moedji Raharto, DR. Taufikurrahman,
Museum Geologi, Yasraf Amir Piliang.
Editor Kepala : Irfan AmaLee

Harga: Rp. 2.760.000,00

Untuk pembelian cash dapat discount 10%

Jadi Anda cukup membayar Rp. 2.484.000,00

Cerita Binatang

12 cerita binatang dalam Al-Quran mengandung pesan tauhid, keteguhan, kesabaran, keberanian, kasih sayang, serta nilai luhur lainnya.

Cerita-cerita tersebut dapat menjadi pintu masuk yang menarik bagi anak-anak untuk mempelajari Al-Quran.

Menggunakan gaya bahasa berima: menyampaikan semangat cerita Al-Quran sekaligus semangat bahasa Al-Quran.

Disajikan melalui berbagai media, yaitu teks, gambar, musik, lagu, lisan, serta permainan. Membantu mengembangkan multiple intelligences (kecerdasan majemuk).

Connect & Experience

Beberapa pemerhati perkembangan anak menyatakan bahwa cerita berima memiliki unsur yang disebut phonological awareness, yaitu ketika suatu kata atau cerita dibacakan menghasilkan bunyi menarik dan membuat anak “connect“.

Dengan dasar itulah, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran ini disusun. Diharapkan, cerita-cerita yang disajikan dalam produk ini, selain ceritanya bisa diikuti, proses pembacaannya pun menjadi suatu experience tersendiri.

Cara Bercerita Khas Al-Quran

Cerita-cerita dalam produk ini merupakan pengembangan dari potongan ayat Al-Quran yang menuturkan tentang binatang. Ayat-ayat Al-Quran memiliki cara bercerita yang khas. Salah satunya dengan metode berima. Cerita dalam produk ini dirancang berima dengan harapan dapat memindahkan semangat bahasa Al-Quran dengan mudah.

Produk ini juga disusun sebagai alat bantu, “pintu masuk” yang menarik bagi anak-anak untuk mempelajari Al-Quran. Contohnya sebagai berikut: Setelah membaca Cerita 6, Paus, Penyelamat Nabi Yunus, interest anak akan terbangun. Saat itulah, anak merasa siap untuk mengetahui lebih jauh tentang kisah Nabi Yunus di Surah Yûnus.

Semoga produk ini bisa menjadi media untuk menyampaikan semangat cerita Al-Quran sekaligus semangat bahasa Al-Quran. Cerita-cerita ini pun bisa menjadi teman yang mengajak anak dan seluruh keluarga untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam.

Spesifikasi Produk Cerita Binatang dalam Al Quran

12 jilid cerita binatang dalam Al-Quran yang mengandung pesan tauhid, keteguhan, kesabaran, keberanian, kasih sayang, serta nilai luhur lainnya.

Puzzle dan Flash Card

mengembangkan kecerdasan linguistik, visual, matematis, dan motorik. Anak-anak pun dapat berlatih menyusun suatu konsep melalui gambar dan bahasa tulisan.


CD Audio dan Flash

Mengembangkan Kecerdasan Musikal Anak-anak merasakan kebahagiaan ketika mereka bergoyang, menari, bertepuk tangan, dan bernyanyi bersama seseorang yang mereka cintai dan percayai.

Momen ini bisa digunakan oleh orangtua untuk membantu pembentukan dan perkembangan mental, emosi, serta keterampilan sosial dan fisik anak dengan mendengarkan musik bersama-sama.

Untuk menciptakan momen itu, Cerita Binatang Berima Dua Bahasa, I Love My Al-Quran sengaja hadir dengan sentuhan musik dalam bentuk CD lagu serta CD audio book dan audio flash book yang berisi lagu dengan gaya bercerita dan cerita yang dituturkan dengan lisan.


Buku Panduan Orangtua :

memberi panduan saat menggunakan produk ini bagi Ayah dan Ibu dalam mendampingi putra-putrinya membaca, bermain, dan belajar. Di dalam buku ini, terdapat kamus kecil kosa kata bahasa Inggris-bahasa Indonesia.


Buku Mencocokan Gambar

Melatih Nalar anak melalui bahasa visual dan bahasa tulisan


Boneka Tangan:

Boneka tangan ini merupakan salah satu media bercerita tentang PAUS di Cerita 6, Paus penyelamat Nabi Yunus. Cerita pun menjadi lebih interaktif dan dinamis.

9 Manfaat Cerita Binatang dalam Al Quran :

  1. Produk ini disajikan dengan metode bercerita sehingga memudahkan anak untuk menggali ilmu pengetahuan di dalam Al-Quran.
  2. Cerita dalam produk ini dituturkan dengan menggunakan bahasa berima. Anak pun dapat mengungkapkan pikirannya secara halus, indah, dan berkesan.
  3. Teks dalam cerita ini dihadirkan dengan bentuk-bentuk unik yang mampu membangun ruang imajinasi anak sehingga mereka tidak merasa bosan saat membacanya.
  4. Cerita dihadirkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ada juga kosa-kata dalam dua bahasa. Anak-anak pun dapat memperkaya wawasan berbahasa.
  5. Anak-anak dapat mengembangkan kecerdasan musikal dan audionya dengan mendengarkan cerita dan cerita yang dinyanyikan di dalam CD lagu serta CD audio book dan Flash audio book.
  6. Produk ini dikemas dengan sentuhan gambar dan warna dalam beragam karakter ilustrasi menarik sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual anak.
  7. Anak-anak dapat mengetahui kisah yang bersangkutan terdapat di ayat berapa di Al-Quran.
  8. LIHAT JUGA! merupakan media untuk membantu anak berpikir komprehensif, yakni dengan melihat informasi lain mengenai tokoh-tokoh cerita di referensi lain.
  9. Belajar memaknai Al-Quran.

Ayoo ! Buruan Order !

Dengan investasi sebesar : Rp 1.090.000,- Rp 981.000,- , Anda akan mendapatkan :

12 Jilid Buku Cerita
1 Keping CD Lagu
1 Keping CD Audio Book dan Flash Audio Book
1 Flashcard dan Puzzle
1 Jilid Buku Mencocokkan Gambar
1 Boneka Tangan
1 Jilid Buku Panduan Orangtua + kamus Kosa Kata
1 Dus Gift Multifungsi

Ensiklopedi Muhammad

JIKA KITA BENAR UMAT MUHAMMAD, SEJAUH MANA KITA MENGENALNYA ?

Ensiklopedi Muhammad

Ensiklopedi Muhammad

Ensiklopedi Muhammad, adalah Ensiklopedi terlengkap seputar Muhammad Saw.

Disajikan secara kronologis dan tematis

Diperkaya dengan fakta & data aktual, peta, tabel, bagan, timeline, ilustrasi, dll.

Dilengkapi dan diperkaya dengan :

- Ilustrasi visual berupa gambar, bagan, peta, mind map, time line, khat ayat Al-Quran, dan foto-foto yang artistik.

- Catatan pinggir yang berisi informasi tambahan meliputi fakta, data historis, dan info aktual.

- Kutipan-kutipan tafsir yang mencerahkan dari mufasir terkemuka Indonesia dan dunia.

7 Keistimewaan Ensiklopedi Muhammad:

  1. Satu-satunya buku yang mengupas pribadi Nabi Muhammad Saw. dari 10 aspek status dan profesi terpenting manusia dalam hidup: sebagai nabi, pribadi mulia, pedagang, suami & ayah, pendidik, pecinta ilmu, negarawan, pemimpin militer, pejuang kemanusiaan, dan hakim.
  2. Metode penulisan buku merupakan gabungan metode kronologis dan tematis. Metode kronologis adalah metode penulisan buku-buku biografi Nabi pada umumnya: menyampaikan sejarah hidup Nabi secara kronologis dari lahir hingga wafat (dijumpai pada paruh pertama Jilid I). Metode tematis adalah metode yang menyoroti aspek-aspek tertentu dari kehidupan Nabi (dijumpai dalam keseluruhan jilid). Diperkuat dan didukung oleh cuplikan kisah teladan Nabi Muhammad beserta para sahabatnya untuk setiap tema.
  3. Ditulis oleh cendekiawan terkemuka Pakistan, Afzalurrahman. Beliau dikenal sebagai penulis buku Muhammad as A Trader – Muhammad Sebagai Seorang Pedagang dan Qur’anic Sciences – Ensiklopediana Ilmu-ilmu dalam Al Qur’an, yang menjadi buku laris dan diminati pembaca di tanah air.
  4. Merujuk pada kitab-kitab karya ulama klasik: kitab hadis sittah, Sirah Ibn Ishaq, Ibn Hisyam, Ibn Sa’d, Tabari, dan tafsir mu’tabarah (Ibn Katsir, dll.).
  5. Diperkaya dengan kontribusi sekian banyak artikel dan tulisan ulama-ulama terkemuka dunia Islam sejak zaman klasik hingga modern: Al-Ghazali, Ibn al-Qayyim, Syah Waliyullah, Abul A’la al Maududi, Muhammad Qutb, Sayyid Qutb, Maurice Bucaile, Hasan Al-Nadwi, Muhammad Asad, HAMKA, Mustafa Siba’i, Syaikh Abu Zahra, dll.
  6. Disunting dan diperkaya oleh redaksi Pelangi Mizan sehingga menjadi lebih ringkas, padat, informatif, dengan tambahan materi dan ilustrasi visual yang menarik dan artistik. Materi tambahan hasil suntingan redaksi Pelangi Mizan diambil dari berbagai sumber, dalam dan luar negeri.
  7. Rujukan silang ke buku-buku program Life Long Learning lainnya: Atlas Budaya Islam, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, dan Tafsir Muhammad Asad.

Terdiri dari 10 Jilid, Hard Cover @100-150 halaman, Full Color

Jilid 1. Muhammad, Sang Nabi

Muhammad Sebagai Nabi

Muhammad Sebagai Nabi

“…. Aku penutup para nabi. Perumpamaanku dengan para nabi terdahulu seperti seseorang yang membangun istana. Ia telah menyempurnakan pembangunan istana tersebut sebaik mungkin, kecuali adanya celah sebesar satu batubata. Ketika melihat istana tersebut, orang-orang berkata, ‘Alangkah sempurnanya bangunan istana ini jika celah itu terisi!’ “ Ingatlah, akulah batu-bata itu! Ingatlah, akulah batu-bata itu!”
(HR Ahmad)

Kitab Kejadian menyebutkan bahwa Sarah meminta Ibrahim mengusir Hajar dan Isma‘il (pasal 21: 10), kemudian keduanya tinggal di Padang Gurun Paran (pasal 21: 21)—dalam dialek bahasa Arab disebut Pharram, yang berarti “dua orang pelarian”. Yang dimaksud tentunya Hajar dan Isma‘il yang disuruh lari oleh Sarah. Pada zaman Islam, Gunung Pharram dinamakan Jabal Nur (Gunung Cahaya), tempat wahyu pertama turun kepada Nabi Muhammad Saw. Hal tersebut sesuai dengan Nubuat Musa dalam kitab Ulangan 33: 2 (“… Ia tampak bersinar dari Pegunungan Paran ….”).

Jilid 2. Muhammad, Sang Pribadi Mulia

Muhammad Sebagai Pribadi Mulia

Muhammad Sebagai Pribadi Mulia

“Siapa pun yang dilukai bagian tubuhnya, lalu ia memaafkan pelakunya, maka Allah akan menaikkan satu tingkat derajatnya dan mengampuni dosa-dosanya.” (HR Bukhârî).

Orang Badui : Aku ingin menjadi manusia terbaik.
Nabi : Lakukanlah kebaikan terhadap manusia lain, dan engkau akan
menjadi manusia terbaik.
Orang Badui : Aku ingin menjadi orang yang paling mulia.
Nabi : Jika engkau tidak mengeluh terhadap sesama makhluk, engkau
akan menjadi manusia yang paling mulia.
(HR Imam Ahmad)
Jika duduk bersama-sama para sahabatnya, Muhammad Saw. duduk di antara mereka tanpa merasa perlu mengambil posisi khusus. Sering sekali para utusan dari luar negeri dan tamu-tamu lainnya yang datang ke Madinah, tidak dapat mengenali manakah Muhammad ketika ia sedang duduk-duduk di masjid di antara para sahabatnya.

Suatu ketika, Muhammad Saw. sedang menunggangi unta melalui celah sempit di pegunungan bersamasama dengan Uqbah bin Amir. Setelah beberapa lama, Nabi meminta Uqbah bergantian menunggangi untanya, tetapi Uqbah merasa tidak pantas untuk naik ke atas punggung unta itu dan membiarkan sang Utusan Tuhan berjalan kaki. Namun, Muhammad Saw. turun dari untanya dan memaksanya untuk naik.

Nabi Saw. suka memberi makanan kepada binatang dengan tangannya sendiri, bahkan beliau pernah meninggalkan majelis dan berjalan di tengah para sahabat untuk memiringkan tempat minum bagi seekor kucing yang kehausan. Beliau terus memegangi tempat minum dan membiarkan kucing itu menghilangkan dahaganya. Jika tengah malam beliau mendengar suara kucing atau lolongan anjing yang mencari tempat berlindung dari hawa dingin, atau meminta makanan untuk menutupi rasa laparnya, beliau bangkit dari tidur lalu membuka pintunya dan memberi hewan-hewan itu tempat berlindung, alas tidur, makan, dan minum. Jika salah satu hewan ini menderita sakit, beliau mengobati dan merawatnya sendiri. Beliau sampai begadang karenanya. Beliau pun mengusap kudanya dengan bajunya, dan merasa sedih karena kematian seekor burung yang selalu dimainkan oleh saudara pembantunya.

Jilid 3. Muhammad, Sang Pedagang

Muhammad Sebagai Pedagang

Muhammad Sebagai Pedagang

Abdulah ibn Abi Hamzah memberikan kesaksian bahwa ia pernah melakukan suatu transaksi dengan Muhammad. Tanpa sempat menyelesaikan perinciannya, tiba-tiba ia terpaksa berangkat untuk suatu pekerjaan yang penting sambil menjanjikan akan segera kembali serta menetapkan batas waktunya. Namun, ia lupa. Ketika ingat—setelah tiga hari—ia pun kembali ke tempat yang sama, dan menemukan Muhammad masih berada di sana sedang menantikannya. Muhammad tidak mengatakan sesuatu, selain mengingatkan, “Engkau telah membuatku resah, aku berada di sini selama tiga hari menunggumu” (HR Abu Dawud).
***
Muhammad tumbuh dewasa di bawah asuhan Abu Thalib dan terus belajar mengenai bisnis perdagangan dari pamannya. Ketika dewasa dan menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi nafkah, ia pun mulai berdagang sendiri di Kota Makkah. Dalam mencari nafkah yang halal, ia mesti bekerja keras menggeluti profesi dagang, tidak hanya untuk biaya hidup, tetapi juga membangun reputasi agar orang-orang kaya lebih maju dan memercayakan dana mereka kepadanya. Meskipun tidak memiliki uang untuk berbisnis sendiri, Muhammad banyak menerima modal dari para janda kaya dan anak-anak yatim yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka. Mereka menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerja sama.

Jilid 4. Muhammad, Sang Suami dan Ayah

Muhammad Sebagai Suami dan Ayah

Muhammad Sebagai Suami dan Ayah

Sahabat Nabi, Jabir bin Abdullah, menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah saw meminta lauk kepada keluarganya. Namun, mereka mengatakan, “Kita tidak punya apa-apa kecuali cuka.” Maka, Rasulullah saw pun tetap memintanya dan beliau makan dengannya, seraya berkata, “Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka.”
Tentu saja pada zaman Nabi masih banyak lauk yang jauh lebih baik daripada cuka: roti, daging, kurma, keju, sayur-mayur dan sebagainya. Lalu, mengapa Rasulullah mengatakan bahwa cuka adalah lauk terbaik? Sungguh, pernyataan Nabi ini adalah ungkapan syukur atas rezeki apa pun yang tersedia, serta demi menyenangkan perasaan istrinya. Bukankah beliau yang mengajarkan untuk tidak mencela makanan, serta memperlakukan istri dengan baik?
***
Suami-Istri Saling Membantu dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Aisyah sangat patuh pada Nabi dan melayaninya dengan baik. Meskipun ada seorang pelayan di rumahnya, Aisyah biasa melakukan pekerjaannya sendiri. Dia biasa menggiling dan membuat pasta dari tepung, memasak makanan dan merapikan tempat tidur, membawakan air untuk wudhu Nabi, serta mencucikan pakaian beliau. Ketika Nabi memberikan unta untuk kurban, Aisyah sendiri yang membuatkan kalung bunga untuk kurban Nabi itu. Ketika Nabi pergi tidur, beliau meletakkan miswak (sikat gigi yang terbuat dari akar—peny.) dan air di dekat ranjangnya. Aisyah juga membersihkan miswak tersebut untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat.
Di lain pihak, sang suami pun tidak segan-segan turun tangan membantu. Menurut Aisyah, Nabi menyibukkan diri dalam pekerjaan rumah tangga, menjahit baju yang rusak, menyapu lantai, memerah susu kambing, berbelanja di pasar, membetulkan sepatu dan kantung air yang rusak, menambat dan memberi makan hewannya, serta memasak tepung bersama-sama dengan pelayan. Beliau juga memperbaiki dinding rumahnya dan tidak suka dibantu orang lain dalam urusan ini.

***
Menurut Anas ra, suatu kali seorang laki-laki berada di sisi Rasulullah Saw. Lalu, datanglah anak laki-lakinya, lalu sang ayah mencium dan mendudukkannya di atas pangkuannya. Setelah itu, datanglah puterinya, tetapi ia tidak dipangku sebagaimana saudaranya yang laki-laki, hanya didudukkan di depan Rasulullah Saw. Menyaksikan peristiwa itu, Nabi bersabda: “Mengapa engkau tidak menyamakan keduanya?”

***
Bila kebetulan Nabi berpapasan dengan sejumlah anak-anak di jalan, beliau akan membelai mereka dengan penuh kasih sayang. Kadang-kadang beliau pun turut bermain bersama mereka.
Bila kembali dari sebuah perjalanan atau jihad, beliau biasa membonceng dua atau lebih anak-anak untuk bersama-sama mengendarai untanya. Beliau biasa menyapa anak-anak saat bertemu mereka dan tidak pernah lupa bertukar sapa dengan kata-kata yang santun dan penuh kasih. Beliau juga biasa memberikan makanan kepada anak-anak bila ada yang mengirimkannya ke rumahnya.
Nabi juga biasa memperpendek shalat berjamaah bila ada anak makmumnya yang menangis. Sudah merupakan kebiasaan Nabi bila beliau mendapat hadiah bunga ataupun buah, beliau memberikannya terlebih dahulu kepada anak yang termuda.

Jilid 5. Muhammad, Sang Pendidik

Muhammad Sebagai Pendidik

Muhammad Sebagai Pendidik

Suatu ketika, Umm Fadhl menimang-nimang bayi. Lalu, Nabi mengambil bayi itu dan menggendongnya. Tiba-tiba, sang bayi buang air kecil dan membasahi pakaian Rasul. Umm Fadhl segera merenggut dengan keras bayi itu dari gendongan beliau. Maka, Rasul pun menegurnya, “Air dapat membersihkan pakaianku. Tetapi apa yang dapat menjernihkan perasaan sang bayi yang dikeruhkan oleh sikapmu yang kasar itu?” Rupanya, Nabi Saw. sadar bahwa perlakuan demikian dapat berbekas dalam jiwa sang bayi dan dapat menimbulkan rasa rendah diri yang terus terbawa hingga dewasa. Bukankah sebagian besar kompleks kejiwaan dapat dikembalikan penyebabnya pada pengalaman negatif masa kecil?

Segala perlakuan orang dewasa yang merugikan anak, baik fisik maupun mental, bisa disebut penganiayaan anak (child abuse). Bentuknya bisa berupa penganiayaan fisik, mental, atau seksual.

Penganiayaan fisik adalah perlakuan keras orang dewasa yang diarahkan pada tubuh anak sehingga anak mengalami luka/cacat fisik. Penganiayaan mental merupakan perlakuan salah dari orang dewasa terhadap anak yang membuatnya berada dalam kondisi jiwa yang sangat tertekan. Penganiayaan seksual merupakan perilaku orang dewasa untuk mendapatkan kepuasaan seksual dengan anak yang masih di bawah umur.

Anak-anak yang mengalami penganiayaan akan mengalami hambatan perkembangan kepribadian, antara lain:
a. Keterbelakangan mental (terutama penganiayaan fisik dengan sasaran daerah
kepala);
b. Kemunduran dan ketidakseimbangan dalam emosi serta perilaku sehari-hari,
seperti penakut, sangat pemalu, pemurung, selalu gelisah, atau selalu ragu
-ragu dalam setiap tindakan;
c. Meniru agresivitas orangtua dan menerapkannya dalam pergaulan dengan
teman, atau kelak dengan anak-anaknya sendiri;
d. Dalam kasus berat, anak menjadi orang yang sangat mudah putus asa dan
cenderung melakukan bunuh diri.

Tips-tips bagi orangtua untuk melindungi anak dari penganiayaan, atau bagi orangtua yang menjadi pelaku penganiayaan, antara lain:
1. Belajar mengembangkan kepribadian yang matang sebagai landasan dalam
mendidik anak;
2. Belajar menyelesaikan masalah pribadi dengan cara yang positif;
3. Belajar menguasai rasa marah terhadap anak. Batasi kemarahan terhadap
perilaku anak dan bukan kepada anaknya. Latih diri agar rasa marah tidak
berlarut-larut.
4. Bina komunikasi dua arah dengan anak.
5. Tidak terlambat dalam memberi pendidikan seks kepada anak, agar anak bisa
melindungi diri secara spontan dalam kaitan dengan penganiayaan seksual.
6. Khusus untuk orangtua yang sering melakukan penganiayaan, perlu sesegara
mungkin mendapat bantuan ahli.

Jilid 6. Muhammad, Sang Pecinta Ilmu

Muhammad Sebagai Pecinta Ilmu

Muhammad Sebagai Pecinta Ilmu

Nabi Saw. menekankan betapa pentingnya menyebarkan ilmu kepada orang lain.
“Hadiah dan pemberian terbaik adalah berupa kata-kata bijak yang kaudengarkan, kaukenang, lalu kaubawa dan ajarkan kepada saudaramu semuslim.” Kedua, “Terkutuklah dunia dan seisinya, kecuali orang yang mengingat Allah Yang Mahaagung,
orang yang bersahabat dengan-Nya, dan orang yang belajar dan mengajarkan ilmunya.”

“Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang dengannya Allah mengutusku adalah serupa dengan turunnya hujan di suatu daerah tertentu. Satu tempat dipenuhi air sehingga banyak tanaman dan rerumputan tumbuh di sana. Parit dan saluran air di tempat lain menyimpan air tersebut yang melaluinya Allah menganugerahkan nikmat bagi manusia. Manusia meminum airnya, mengairi tanahnya, dan menanami ladangnya. Kemudian, ada tempat yang sama sekali tidak menampung air dan tidak pula menumbuhkan rumput atau tanaman. Perumpamaan pertama merujuk kepada seseorang yang mendapat berbagai manfaat dari ilmunya. Perumpamaan kedua merujuk kepada orang yang memberikan manfaat (berkat ilmunya) kepada orang lain. Sedangkan perumpamaan ketiga merujuk kepada orang yang tidak mendapat kedua manfaat tersebut.” Nabi Saw. berkata, “Orang yang memberikan bimbingan menuju suatu kebaikan adalah seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut.”

Jilid 7. Muhammad, Sang Negarawan

Muhammad Sebagai Negarawan

Muhammad Sebagai Negarawan

Piagam Madinah: Kesamaan Hukum Antar Warganegara
Di Madinah pada masa Nabi, terdapat banyak suku Yahudi yang kuat dan berkuasa. Mereka menjalin hubungan bisnis yang erat dan tetap dengan kaum Quraisy. Perjanjian dengan kaum Yahudi sangat dibutuhkan untuk melindungi kepentingan komunitas Muslim dari berbagai kemungkinan permusuhan, pemberontakan, atau persekongkolan mereka untuk menjatuhkan kaum Muslim.
Muhammad menemui suku-suku Yahudi dan secara terpisah membuat perjanjian dengan mereka agar bertanggung jawab bersama dalam mempertahankan Madinah dari serbuan asing. Dalam perjanjian ini juga dinyatakan bahwa kebebasan beragama dan berpikir bangsa Yahudi dijamin eksistensinya; kehidupan dan kekayaan mereka dilindungi oleh Negara Islam; berbagai bentuk tindakan kriminal dinyatakan sebagai ilegal. Dengan dicapainya kesepakatan ini, telah lahir sebuah masyarakat baru di Madinah. Suku-suku yang semula saling berlawanan di Madinah meleburkan diri menjadi satu komunitas: semuanya warga yang sederajat di dalam Negara Madinah.
Dokumen ini merupakan piagam perjanjian paling terkemuka dalam sejarah umat manusia. Dokumen ini sekaligus merupakan konstitusi negara tertulis dan piagam pertama yang menjamin kemerdekaan umat manusia. Bagi bangsa Yahudi, kenyataan ini merupakan zaman baru dalam sejarah mereka. Mereka menerima piagam kemerdekaan yang di dalamnya kebebasan beragama, beribadah, keamanan kehidupan, dan kekayaan mereka dijamin. Perjanjian ini juga menjadikan mereka warga negara yang sederajat dengan warga negara lainnya.

Jilid 8. Muhammad, Sang Pemimpin Militer

Muhammad Sebagai Pemimpin Militer

Muhammad Sebagai Pemimpin Militer

• Sebelum pertempuran Badr, Muhammad mengirim Thalhah ibn‘Ubaidillah dan Sa‘îd ibn Zayd untuk mengumpulkan informasi tentang karavan Abû Sufyan. Berdasarkan informasi pendahuluan dari Thalhah dan Sa‘îd, lalu Nabi mengutus Ali ibn Abî Thâlib, Zubair ibn ‘Awwâm, dan Sa‘d ibn Abî Waqqâsh dengan beberapa personil tentara ke Badr untuk menghitung kekuatan militer kaum Quraisy secara akurat. Setelah mereka mendeskripsikan posisi kaum Quraisy, lalu Muhammad Saw. bertanya: “Berapa banyak hewan yang mereka sembelih untuk setiap harinya?” Mereka menjawab, “Sembilan ekor pada suatu hari dan sepuluh ekor pada hari lainnya.” Nabi kemudian menyatakan bahwa mereka berjumlah antara 900-1000 personel. Ia pun menanyakan siapa saja pemimpin Makkah yang ada di antara mereka. Mereka menyebutkan nama-nama para pimpinan itu dan Nabi berkata, “Makkah telah mengeluarkan seluruh isi perutnya!”6 Ungkapan ini merupakan peringatan bagi kaum Muslim bahwa musuh datang dengan kekuatan penuh. Karenanya, kaum Muslim harus memobilisasi seluruh kekuatan dan berjuang sampai titik darah penghabisan.
• Nabi Muhammad Saw. tidak pernah memulai peperangan, sesuai Al-Quran Surah Al-Baqarah [2]: 190“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.

• Dalam mengorganisasi perolehan informasi tentang pergerakan dan rencana musuh, Nabi Saw. mengirim patroli pengintai dan patroli tempur khusus ke sekeliling area pertempuran dan wilayah-wilayah strategis lainnya. Pasukan intelijen pun dibentuk untuk mendapatkan rencana rahasia musuh. Ia juga membentuk pasukan khusus yang menjalankan tugas-tugas rahasia yang juga terlatih untuk melakukan serangan tiba-tiba. Dengan strategi ini, Nabi Saw. mampu menghemat biaya operasi militer sekaligus meminimalisasi jumlah korban yang jatuh di kedua belah pihak.

• Jika musuh mencoba melarikan diri, pasukan Muslim diperintahkan Nabi untuk tidak melakukan pengejaran karena tujuan perang bukan untuk membunuh, namun menghancurkan dan menghambat perlawanan mereka terhadap kaum Mukmin.

• Muhammad Saw. turut memimpin 11 ekspedisi besar dan 17 ekspedisi kecil.
• Dalam upaya menjaga rahasia pergerakannya, pasukan Muhammad sering membuat rute yang rumit dan bahkan berlawanan untuk membingungkan pengintaian musuh.

• Nabi meringkas hikmah, falsafah, dan pentingnya jihad dalam sabda berikut: “Janganlah menginginkan peperangan. Alih alih, mohonkanlah kedamaian dan rasa aman kepada Allah. Ketahuilah (ketika kedamaian terancam), surga berada di bawah bayang-bayang pedang”4.

• Muhammad mengangkat senjata demi melindungi imannya, bukan untuk memaksa orang-orang mengikuti keyakinannya. Sejauh falsafah jihâd diperhatikan, putusan perang mampu memberikan inspirasi kepada kaum Mukmin dalam melindungi dan menyebarkan keyakinan mereka. Memperhatikan keluhuran nilai, etika, dan tujuan kehidupan yang dipraktikkan kaum Muslim, tidak sedikit umat manusia kala itu secara gradual memeluk Islam dengan kekuatan argumen, pemahaman, dan kasih sayang, bukan dengan paksaan.

Jilid 9. Muhammad, Sang Hakim

Muhammad Sebagai Hakim

Muhammad Sebagai Hakim

Keadilan untuk Semua Manusia, Tanpa Memandang Agama
Dalam Bani Dhafar, sebuah klan Ansari, ada seorang laki-laki yang dikenal sebagai
Ta’amah atau Bashir bin Ubairiq. Dia telah mencuri zirah milik kaum Ansari yang lain dan menyembunyikannya di rumah seorang Yahudi. Ketika pemeriksaan terhadap pencurian ini dimulai, pemilik zirah itu menyerahkan perkaranya kepada Rasul yang Mulia dan menyatakan kepadanya bahwa dalam pencurian ini, dia mencurigai Ta’amah.
Akan tetapi, si tertuduh dan sanak keluarganya beserta banyak orang lain dari klan Bani Dhafar berkonspirasi dan melemparkan kesalahan ke pintu si Yahudi, yang menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah dalam hal ini. Orang-orang Ta’amah terus menerus membuat pembelaan yang hebat terhadap kasus ini. Mereka berkata: ”Pernyataan yang dikeluarkan oleh Yahudi yang merupakan seorang musuh kebenaran dan tidak memercayai Allah dan Rasul-Nya tidak dapat dipercayai; sedangkan kami adalah Muslim, dan karena itu, kami-lah yang benar dan dapat dipercayai.”
Rasul yang Mulia, secara alami terpengaruh oleh kebenaran yang terlihat dalam argumen tersebut dan bermaksud hendak membebaskan Ta’amah dan memberikan sebuah peringatan kepada si penuduh yang telah mengadukan sebuah tuduhan palsu terhadap seorang Muslim. Rasul pun hendak memutuskan kasus tersebut sebagai kesalahan Yahudi, tetapi turunlah wahyu Al-Quran yang menyingkapkan kebenaran perkara itu:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat, dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS [4]:105-106).

***
Mendengar Akhirat Disebut, ia langsung mencabut tuntutannya

Ummu Salamah menceritakan tentang dua orang Anshar yang mengadu kepada Rasulullah tentang perselisihan mereka menyangkut warisan. Konflik mereka telah berlangsung lama, dan masing-masing pihak tidak mampu mendatangkan saksi.
Rasulullah berkata, “Kalian mengadukan perselisihan dan tidak satu pun dari kalian memiliki bukti yang cukup. Oleh karena itu aku akan memutuskannya menurut jalan pikiranku sendiri. Bisa saja, berdasar sebagian bukti, aku selesaikan dengan keputusan yang memenangkan salah seorang, tapi mungkin akan merampas hak orang lain. Pihak yang menang pun seharusnya tidak mau menerima keputusan ini, karena dengan menerimanya, ia seperti menerima bara api yang dimasukkan ke lehernya pada Hari Kebangkitan kelak.”
Mendengar ucapan Nabi ini, keduanya langsung tersungkur dan menangis terisak-isak, “Wahai Rasulullah….”, mereka meratap, “silakan dia mengambil seluruh bagian yang menjadi hakku.”
Atas perubahan sikap tersebut, Rasulullah kemudian menyuruh keduanya pergi dan mencari sendiri cara penyelesaian dengan benar dan adil, membagi warisan menjadi dua bagian dan mengambil bagian yang menjadi hak mereka. Dengan demikian, masing-masing akan rela dengan bagian yang diterima.
(HR. Abu Dawud)

Rasullulah menetapkan sebuah contoh yang tidak ada bandingan perihal keadilannya ketika sebuah kasus pencurian dibawa kepadanya di Madinah. Diceritakan oleh Aisyah: ”Orang-orang Quraish menjadi sangat khawatir terhadap perempuan Makhzumiyah yang telah melakukan pencurian. Mereka berkata, ’Tidak seorang pun yang dapat berbicara (untuk kepentingan perempuan itu) kepada Rasulullah dan tidak ada seorang pun yang berani melakukan hal itu selain Usamah, yang merupakan kesayangan Rasulullah’. Ketika Usamah berbicara kepada Rasulullah tentang kejadian ini, dia berkata, ’Apakah engkau menjadi perantara (denganku) untuk melanggar salah satu hukuman Allah yang adil?’ Lalu, dia bangkit dan berkata kepada orang-orang, ’Wahai kalian! Negeri-negeri sebelum kalian telah tersesat karena apabila seorang yang mulia melakukan pencurian mereka selalu memaafkannya, tetapi jika seorang yang lemah di antara mereka melakukan pencurian, mereka selalu menjatuhkan hukuman kepadanya. Demi Allah, jika Fatimah, anak perempuan Muhammad, melakukan pencurian, Muhammad akan memotong tangannya.’” (Bukhari).
• ”Terdapat tiga jenis hakim, satu di antaranya akan masuk surga dan dua masuk neraka. Hakim yang akan masuk surga adalah seorang laki-laki yang mengetahui apa yang benar dan memberikan keputusan menurut hal itu; tetapi seorang laki-laki yang mengetahui apa yang benar dan bertindak zalim dalam pengambilan keputusan akan masuk neraka, dan seorang laki-laki yang memberikan keputusan kepada orang-orang pada saat dia tidak mengetahui akan masuk neraka.” Abu Dawud dan Ibnu Majah).
• ”Seorang Badwi datang kepada Rasululllah dan berkata, ’Istriku telah melahirkan seorang anak yang hitam’ (Si Badwi ini curiga bahwa anak hitam itu bukan anaknya—peny.). Rasul berkata kepadanya,’ Apakah engkau memiliki unta?’ Dia menjawab, ’Ya’. Rasul berkata, ’Apa warna mereka?’ Dia menjawab, ’Merah’. Kemudian, Rasul bertanya, ’Apakah ada di antara mereka yang berwarna abu-abu?’ Dia menjawab, ’ Ya’. Rasul bertanya kepadanya, ’Dari mana warna abu-abu itu datang?’ Dia menjawab, ’Menurutku itu diturunkan oleh nenek moyang unta-unta itu’. Lalu, Rasul berkata kepadanya, ’Oleh karena itu, anakmu kemungkinan besar mewarisi warna dari nenek moyangnya.’” (HR. Bukhari).
• Rasul meminta pendakwa untuk menghadirkan dua saksi, dan jika dia tidak mampu untuk menghadirkan bukti apa pun untuk mendukungnya, dia akan meminta terdakwa untuk mengangkat sumpah untuk mengonfirmasi tuntutannya. (HR. Bukhari).

Jilid 10. Muhammad, Sang Pejuang Kemanusiaan

Muhammad Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Muhammad Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Salman al-Farisi adalah seorang sahabat Nabi yang berasal dari Persia. Nasib malang mengantarkannya menjadi budak. Sang majikan, seorang Yahudi Bani Quraizhah menyuruh Salman bekerja terlalu berat di tanah miliknya di pinggiran Madinah. Karena itu, ia tidak dapat berhubungan dengan umat Muslim yang lain. Salman akhirnya bertanya kepada majikannya, berapa harga yang harus dibayar sebagai tebusan kebebasannya. Namun, sang majikan meminta harga yang jauh di atas kemampuannya: 40 ons emas dan menanam 300 batang pohon kurma.
Mendengar ini, Nabi menyuruh Salman menulis kontrak persetujuan dengan majikannya, untuk membayarkan harga yang diminta. Kemudian, Nabi mengajak para sahabatnya membantu Salman dengan memberikan tunas pohon kurma. Di antara para sahabat itu ada yang menyumbang 30 pohon, ada yang 20 pohon, dan sebagainya, sehingga terkumpullah sejumlah yang diminta.
“Galilah lubang untuk menanamnya, Salman”, kata Nabi. “Kalau selesai, beritahu aku, karena aku sendiri yang akan menanamnya.”
Para sahabat turut membantu Salman menyiapkan lahan, sedangkan Nabi menanam setiap tunas pohon kurma itu hingga 300 batang, yang semuanya segera berakar dan tumbuh.
Adapun sisa harganya, seorang penambang menyerahkan sebongkah emas seukuran telur ayam kepada Nabi. Emas itu kemudian diberikan kepada Salman. Beliaupun menyuruhnya melunasi sisa harga tebusannya dengan emas itu. “Ambillah dan bayarlah harga tebusanmu dengan ini.” Maka, akhirnya Salman menjadi orang merdeka.

Silakan Pesan di sini!